A. FAKTOR YANG MENENTUKAN HAM
Upaya hubungan antar manusia salah satunya dilakukan yaitu dengan menggunakan komunikasi antar individu atau komunikasi interpersonal. Sehingga hubungan antar manusia dapat berjalan dengan baik, salah satunya dapat dipengaruhi dengan menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik.
Adapun Faktor-faktor yang menumbuhkan hubungan interpersonal yang baik:
1. Faktor yang dapat menumbuhkan rasa percaya.
b. Empati merupakan upaya menumbuhkan sikap percaya diri terhadap orang lain. Empati diartikan sebagai upaya dalam mamahami orang lain serta tidak emocional yang kebanyakan orang menganggap empati sama dengan simpati, padahal pengertian empati adalah seseorang menempati dirinya secara imajinatif pada posisi orang lain.
c. Kejujuran merupakan faktor ketiga yang dapat menumbuhkan sikap percaya diri seseorang. Dalam melakukan interaksi didalam masyarakat, agar komunikasi dapat ditanggapi sebenarnya dengan secara jujur, kita harus mengungkapkan diri kita pada orang lain sehingga orang lain dapat mengenali siapa kita. Kejujuran menyebabkan perilaku dapat diduga dan dikenal orang lain (predictable) yang mendorong orang lain untuk percaya pada kita.
Sikap sportif adalah sikap seseorang yang digunakan untuk mengurangi sikap melindungi diri (defensif) dalam komunikasi yang terjadi dalam hubungan antar manusia. Orang-orang yang bersikap defensif bila tidak menerima, tidak Jujur, dan tidak empati. Sudah jelas dengan sikap defensif, komunikasi interpersonal dilakukan yang akan gagal karena orang yang defensif akan lebih banyak melindungi diri dari ancaman yang ditanggapinya dalam situasi komunikasi dibanding dengan memahami pesan orang lain. Menurut hasil penelitian Jack R.Gibb bahwa semakin sering seseorang menggunakan perilaku defensif, maka semakin besar pula kemungkinan komunikasi menjadi defensif, sebaliknya jika komunikasi defensif berkurang dalam iklim sportif.
Sikap terbuka (open mindedness) sungguh sangat besar pengaruhnya dalam menumbuhkan komunikasi interpersonal yang efektif. Untuk dapat memahami orang yang mempunyai sikap terbuka maka pasti akan dilakukan proses mengidentifikasi dahulu orang yang mempunyai sikap tertutup (dogmatis).
B. TAHAPAN DALAM HUBUNGAN ANTAR MANUSIA
Hubungan yang dilakukan antara perawat gigi dengan pasien adalah hubungan kerjasama yang dapat ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran dan pengamalan dalam membina hubungan intim yang terapeutik. Dalam prosesnya, tenaga kesehatan gigi dalam membina hubungan sesuai dengan tingkat perkembangan pasien tentunya dengan mendorong perkembangan pasien dalam menyadari dan mengindetifikasi masalah dan membantu pemecahan masalah.
Proses berhubungan, tenaga kesehatan gigi pasien/klien dapat dibagi dalam 4 tahap yaitu tahap pra interaksi, tahap orientasi, tahap kerja, dan tahap terminasi
1. Tahap Prainteraksi
Adapun langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah :
a. Melakukan mengevaluasi diri : melakukan persiapan diri, yaitu dengan memaksimalkan kemampuan diri dalam upaya meningkatkan pengetahuan, teknik berwawancara yang baik dan menimba pengalaman serta meminimalkan kelemahan diri (rasa cemas, kurang percaya diri dsb.)
c. Rencana interaksi merupakan persiapan tertulis rencana percakapan, teknik dalam berkomunikasi, teknik observasi selama selama proses berinteraksi dengan orang lain/pasien
2. Tahap Orientasi
b. Perawat gigi menggali dan mendapatkan informasi yang akurat dan obyektif dengan menggunakan teknik komunikasi dalam wawancara.
c. tahap ini antara perawat gigi dan pasien saling bertukar pikiran serta membuat penilaian tentang perilaku masing-masing.
a. Testing
Pasien sering “menguji” perawat gigi karena kesulitan klien untuk mengetahui kebutuhannya yang harus dibantu oleh perawat gigi gigi. Ketakutan untuk mengekspresikan perasaan yang sebenarnya dan kecemasan yang dirasakan pasien sering menyebabkan kebutuhan pasien berubah-ubah. Perawat gigi yang menyadari dan mengetahui keraguan yang dialami oleh pasien akan menunjukkan rasa percaya diri dan kemampuan yang lebih baik mengatasi keluhan pasien. Perawat gigi tidak selamanya melakukan defensif tetapi sebaiknya dalam proses ini menjadi terbuka dan menunjukkan perhatian yang ikhlas tentang kondisi pasien.
b. Building trust
rasa percaya (trust) menjadikan seseorang dapat mengikuti apa yang dikatakan dan diminta seseorang tanpa ragu-ragu dilaksanakan atau tanpa menimbulkan pertanyaan. Pemberian pelayanan perawat gigi yang tulus dan mengekspresikan perhatian demi kesehatan pasien merupakan kekuatan untuk menciptakan rasa percaya pada diri pasien.
c. Identification of problem and goals
pada awal bertemu dengan klien, pada saat itu pula perawat gigi telah memulai mengkaji status kesehatan pasien dengan melalui pengamatan dan komunikasi yang terjadi, perawat gigi mulai melakukan diagnosis masalah yang dihadapi pasien.
d. Clarification of role
Setelah masalah pasien teridentifikasi maka perawat gigi dengan pasien bersama-sama menetapkan tujuan yang akan dicapai. Ketika pasien mampu berpartisipasi dalam melakukan pembuatan tujuan tersebut dan memahami keuntungan yang akan diraih, intervensi perawat gigi yang dilakukanpun akan menjadi lebih efektif.
e. Contract formation
perawat gigi melakukan kontrak kerja dengan pasien berdasarkan tujuan yang sudah disepakati sebeluamnya.
3. Tahap Kerja
b. perawat gigi harus bekerja keras untuk dapat memenuhi tujuan yang terbagi dalam 2 kegiatan pokok, yaitu “menyatukan proses komunikasi dengan tindakan perawat gigi” dan “Membangun suasana yang mendukung untuk proses perubahan”.
fokus pada tahap ini adalah merubah perilaku yang awalnya mal adaptif menjadi adaptif
6 Komentar
Mantappp👍🏻👍🏻👍🏻
BalasHapus🤗
HapusLuar biasa👍👍👍👍
BalasHapus👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿👍🏿
BalasHapus😇
HapusNice materi lecturer
BalasHapus