Resin Komposit

    Dalam dunia kedokteran gigi ada beberapa bahan yang digunakan dalam tindakan penambalan gigi, tentunya disesuaikan dengan kasus gigi yang akan ditambal. Salah satunya adalah tambalan yang dapat disesuaikan dengan warna gigi sehingga gigi tidak akan terlihat bahwa gigi telah ditambal, tambalan ini dikenal dengan tambalan komposit atau disebut juga resin komposit. Untuk mengenal lebih jauh tentang tambalan ini yuk kita baca artikel dibawah ini.

    Komposit adalah salah satu bahan tambalan yang digunakan dalam dunia kodeokteran gigi yang disebut juga penambahan polimer dan dipergunakan untuk memperbaiki lapisan enamel dan dentin yang telah rusak. Komposit merupakan tambalan yang mempunyai beberapa warna yang dapat disesuaikan penggunaanya dengan warna gigi pasien.
a. Komposisi tambalan komposit :
  1. Matriks resin organik
  2. Bahan pengisi anorganik (filler)
  3. Bahan pengikat (coupling agent)
  4. Aktivator
  5. Bahan lain untuk stabilitas warna dan mencegah polimerisasi dini
Komposit Resin

Partikel Pengisi Anorganik
Penambahan partikel anorganik pada bahan tambalan sangat penting dalam memperbaiki kekurangan pada resin ditambahkan partikel pengisi tersebut membuat sifat-sifat resin komposit menjadi lebih baik. Hal ini dapat meningkatkan sifat mekanik seperti kekerasan, ketahanan terhadap abrasi, kekakuan dan kekuatannya dapat bertahan beberapa lama pada masa penggunaan gigi yang telah ditambal.

Coupling agent (bahan pengikat)
Tujuannya untuk mengikat partikel pengisi anorganik dengan resin matriks yang berfungsi untuk meningkatkan sifat fisik dan mekanis resin composit. Contoh beberapa bahan pengikat yang sering digunakan yaitu organosilanes (3-metoks iprofil trimetoksi silane), zirconates dan titanates.

Aktivator
Bahan-bahan yang digunakan untuk menstabilkan warna serta mencegah polimerisasi dini

b. Sifat –Sifat Composit Resin
  1. Sifat mekanik.
Adhesi, perlekatan resin komposit dengan gigi, retensi yang didapat dari porositas permukaan gigi setelah pemberian etsa dan perlekatan dari permukaan gigi dengan resin komposit, resin komposit mempunyai kekuatan lebih besar daripada bahan resin akrilik. Daya tahan terhadap kemungkinan terjadinya fraktur cukup bagus, sehingga sangat baik untuk penggunaan penumpatan klas IV meskipun komposit resin mudah aus.

      2. Sifat fisik .

Warna sangat bagus dapat disesuaikan dengan warna gigi, dapat digunakan untuk gigi anterior dan posterior tetapi sensitive terhadap beberapa noda minuman dan bahan makanan (kopi, teh, jus anggur, minyak wijen).

      3. Setting/pengerasan komposit resin

Menggunakan penyinaran laser (light curing) yang memerlukan waktu 20-60 detik sehingga terjadi pengerasan kimiawi memerlukan waktu 30 detik.

     4. Strength

Compressive strength dan tensil strength tambalan resin komposit lebih rendah dari amalgam sehingga biasa digunakan untuk menambal gigi bagian incisal.

     5. Sifat Kimiawi

Terjadinya polimerisasi atau pengerasan yang di akibatkan oleh reaksi kimia

    Perlekatan yang terjadi melalui proses kimiawi dan mekanik yaitu dengan penggunaan etsa agent dan bonding agent pada kavita yang telah dipreparasi. Perlekatan mekanik resin komposit pada struktur gigi melalui pengaplikasian etsa dan pembuatan undercut pada kavita atau pemberian pin/skrup.

c. Proses pengerasan resin komposit
    Melalui 2 cara yaitu:
  1. Cara pencampuran/mixing dua bahan pasta, satu bahan mengandung amine tersier (N, N dimetil p- toluidin) dan bahan pasta yang lain mengandung inisiator benzoil peroksida. Apabila kedua pasta di dampur kemudian di aduk maka amine akan bereaksi dengan benzoil peroksida dan membentuk radikal bebas dan polimerisasi tambahan terbentuk.
  2. Cara penyinaran (light curing) dengan menggunakan sinar halogen maupun L.E.D. Pengerasan terjadi dengan adanya radikal bebas pemulai reaksi terdiri atas molekul foto inisiator atau photosensitizer, Camphorquinone (CQ) pada panjang gelombang diantara 400-500 nm dan activator amine yang terdapat dalam bahan pasta. Apabila keduanya tidak terkena oleh sinar light curing maka reaksi pengerasan tidak akan terjadi.
d. Indikasi penggunaan resin komposit
  1. Untuk gigi anterior maupun posterior
  2. Sebagai pasak
  3. Fissure sealant
  4. Sebagai veneer mahkota logam dan jembatan/prosthodontie resin
  5. Sementasi pada jembatan Maryland
  6. Bracket ortodontie
  7. Inlay
  8. Crown ceramic
  9. Preparasi restorasi porselen.
e. Kelebihan resin komposit
Warna tambalan lebih baik dari segi estetik dari pada tumpatan amalgam maupun glass ionomer, maka tambalan ini terutama untuk penambalan gigi anterior, efisiensi waktu, tenaga, keamanan bahan tambalan, dan mudah pengaplikasiannya.

f. Kekurangan

Perubahan warna pada tambalan gigi setelah beberapa tahun pemakaian sehingga gigi terlihat jelas telah di tambal dan mengurangi estetika, Shrinkage (penyusutan) menyebabkan perubahan warna pada tepi tumpatan.

Posting Komentar

2 Komentar